Rabu, 08 Oktober 2014

Perbuatan Syirik

 بِــــــــــسْمِ الَّلهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Syirik secara etimologi berasal dari kata   شَرَكَ – يَشْرِكُ – شِرْكًyang artinya menyekutukan atau menduakan. Sedangkan secara terminologi menurut lih Muhammad bin Jamil Zainu dalam kitab Minhajul Firqah an-Najiyah wa ath-Thaifah adalah menjadikan sesuatu sebagai sekutu atau tandingan bagi Allah S.W.T. Definisi ini bermuara kepada Hadits Nabi tantang dosa terbesar:
.....أَنْ تَجْعَلَ لِلَّهِ نِدًّا وَهْوَ خَلَقَكَ
“.... Engkau menjadikan sekutu bagi Allah, sedangkan Dia yang menciptakanmu”.
Perbuatan syirik adalah sesuatu perbuatan yang sangat di benci oleh Allah S.W.T, Allah S.W.T berfirman dalam surat An-Nisa ayat 48 yang artinya "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
Dari ayat diatas dijelaskan bahwa Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, itu artinya Allah sangat membenci perbuatan tersebut. Untuk itu jika kita tidak ingin dibenci oleh Allah jauhilah dari perbuatan yang sangat dibenci Allah tersebut.
Sebagian ulama membagi makna syirik menjadi makna umum dan makna khusus. Bermakna umum, jika menyekutukan Allah di dalam peribadahan hamba kepada-Nya (uluhiyyah), menyekutukan-Nya di dalam perbuatan-Nya (rububiyyah), nama-Nya, dan sifat-Nya (al-asma’ wa ash-shifat).
Akan tetapi, jika disebutkan secara mutlak, syirik berarti memalingkan suatu ibadah kepada selain Allah. Dan inilah makna syirik secara khusus. Sebagaimana tauhid bermakna mengesakan Allah -dalam ibadah- jika disebut secara mutlak. Karena kesyirikan jenis inilah yang diperangi oleh Rasulullah semasa hidup beliau. Bahkan, kesyirikan pertama yang terjadi di muka bumi ini disebabkan oleh penyelewengan dalam beribadah kepada selain Allah yang telah menimpa kaum Nabi Nuh ‘alaihissalam.
Ketauhidan manusia pada zaman Rasulullah SAW tidaklah sama dengan ketauhidan manusia di zaman sekarang. Ketauhidan manusia pada zaman sekarang sudah banyak yang melenceng dari syariat agama islam, kurang mendalami ilmu agama dan otomatis keimanannya juga lemah. Berbeda dengan zaman Rasulullah SAW, pada zaman Rasulullah SAW ketauhidan manusia pada saat itu masih asli, masih bagus, dan bersifat praktikal, sehingga terhindar dari perbuatan-perbuatan yang menyesatkan. Ketika ada yang kurang jelas bisa ditanyakan lansung kepada Nabi Muhammad SAW. Lalu bagaimana dengan kita yang hidup pada zaman sekarang, apakah kita bisa bertanya lansung kepada rasulullah SAW ketika ada masalah. Hal itu tidak mungkin karena Rasulullah telah wafat , namun kita bisa mengamalkan sunah rasul dan Al-qur’annul karim sebagai pedoman hidup manusia,
Sebagai contoh pada gambar dibawah ini



Gambar diatas adalah salah satu bentuk perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah S.W.T yaitu perbuatan syirik dengan mendatangi peramal atau dukun. Sewaktu ba’da Isya tanggal 6 oktober ketika aku sedang mengunjungi pasar malam dalam rangka HUT kota Indramayu yang ke-486 pada tanggal 7 Oktober di sekitar GOR Singalodra Sindang Indramayu, aku secara tidak sengaja menemukan dua orang sedang mendatangi peramal untuk meramalkan masa depan kehidupan dua orang tersebut. Sebenarnya bukan pada kali ini saja aku menjumpai para pengunjung pasar malam mendatangi peramal seperti gambar diatas, tetapi setiap tahun jika diadakan pasar malam atau pameran aku sering sekali melihat peristiwa diatas entah dengan tujuan apa mereka mendatangi para peramal padahal mereka percaya dan meyakini bahwa Allah adalah penolong mereka, mereka beragama Islam tetapi perbuatan mereka tidak sesuai dengan apa yang Rasulullah ajarkan kepada kita, perbuatan mereka tidaklah menunjukan bahwa mereka beragama Islam karena orang-orang yang memahami betul akan ajaran Islam tidak akan melakukan perbuatan tersebut karena mereka yakin bahwa “Cukuplah Allah menjadi penolong bagi kami dan Allah sebaik-baik pelindung”. Jika umat Islam meyakini lafadz حسبن الله ونعم الوكيل نعم المولى ونعم النصير" sudah pasti tidak akan ada lagi yang melakukan perbuatan seperti yang dilakukan pada gambar diatas karena seseorang yang memahami lafadz tersebut hanya akan meminta pertolongan kepada Allah semata. Orang yang ada pada gambar diatas tentunya mereka sudah mengetahui bahwa perbuatan tersebut sangat dibenci Allah tetapi karena keimanan mereka kurang dan banyaknya bisikan yang dilakukan oleh Syaithan mereka melakukan perbuatan tersebut. Aku pernah bertanya kepada salah satu diantara mereka yang pernah melakukan perbuatan tersebut. Mengapa mereka melakukan perbuatan ini? Apakah mereka sudah mengetahui bahwa perbuatan ini sangat di benci oleh Allah? Dan untuk apa mereka melakukannya?. Aku terkejut ketika aku mendengarkan jawaban dari mereka ternyata mereka sebenarnya sudah mengetahui bahwa ini adalah perbuatan yang sangat di benci oleh Allah dan mereka melakukan perbuatan ini hanya untuk menambah keyakinan pada diri mereka bahwa kehidupan mereka ini bagaimana kedepannya, bagaimana karier di masa yang akan datang & siapa sebenarnya jodoh mereka. Astaghfirullahal ‘adziim kataku dalam hati, mereka melakukan ini hanya untuk menambah keyakinan mereka lalu untuk apa mereka meyakini Allah? Untuk apa mereka mempercayai Allah itu Tuhan mereka sedangkan mereka tidak ada keyakinan sedikitpun bahwa Allah adalah penolong mereka? Untuk apa Al-Qur’an & Hadits yang menjadi pegangan setiap umat muslim? Sungguh ini sangat tidak masuk akal. Padahal para dukun, tukang sihir dan peramal itu hanya mengikutu ucapan Syaithan sebagaimana yang difirmankan oleh Allah S.W.T dalam surat Al-baqarah ayat 102 yang artinya: "Dan mereka mengikuti apa[1] yang dibaca oleh syaitan-syaitan[2] pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), Padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat[3] di negeri Babil Yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya Kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua Malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya[4]. dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, Sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa Barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, Tiadalah baginya Keuntungan di akhirat, dan Amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui."

Dalam ayat tersebut sudah sangat jelas bahwa ucapan dan perbuatan dari dukun, tukang sihir & peramal adalah bersumber dari syaithan dan merekapun sudah mengetahui bahwa syaithan adalah musuh yang nyata bagi manusia sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 169 yang artinya: "Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu."

dalam surat yang sama ayat 168 Allah berfirman yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu."

Dalam surat Faathit ayat 6 Allah juga berfirman yang artinya: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, Maka anggaplah ia musuh(mu), karena Sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala."

Dari ketiga surat diataspun sudah sangat jelas syaitha itu sesungguhnya musuh yang nyata bagi manusia. Tetapi mengapa masih banyak sekali umat muslim yang berteman dengan syithan?

Semoga kita semua yang belum melakukan perbuatan tersebut dijauhkan oleh Allah dari perbuatan yang sangat di benci oleh Allah & yang terlanjur melakukan perbutan tersebut semoga mendapatkan hidayah dari Allah untuk bertaubat yang sebenar-benarnya.أمين.

 

حسبن الله ونعم الوكيل نعم المولى ونعم النصير



[1] Maksudnya: Kitab-Kitab sihir.

[2] Syaitan-syaitan itu menyebarkan berita-berita bohong, bahwa Nabi Sulaiman menyimpan lembaran-lembaran sihir (Ibnu Katsir).

[3] Para mufassirin berlainan Pendapat tentang yang dimaksud dengan 2 orang Malaikat itu. ada yang berpendapat, mereka betul-betul Malaikat dan ada pula yang berpendapat orang yang dipandang saleh seperti Malaikat dan ada pula yang berpendapat dua orang jahat yang pura-pura saleh seperti malaikat.

[4] Berbacam-macam sihir yang dikerjakan orang Yahudi, sampai kepada sihir untuk mencerai-beraikan masyarakat seperti mencerai-beraikan suami isteri.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar