بِــــــــــسْمِ
الَّلهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Syirik secara etimologi
berasal dari kata شَرَكَ
– يَشْرِكُ – شِرْكًyang artinya menyekutukan atau menduakan. Sedangkan secara terminologi
menurut lih Muhammad bin Jamil Zainu dalam kitab Minhajul
Firqah an-Najiyah wa ath-Thaifah adalah menjadikan sesuatu sebagai sekutu atau
tandingan bagi Allah S.W.T. Definisi ini bermuara kepada Hadits Nabi tantang
dosa terbesar:
.....أَنْ تَجْعَلَ لِلَّهِ نِدًّا وَهْوَ خَلَقَكَ
“.... Engkau menjadikan
sekutu bagi Allah, sedangkan Dia yang menciptakanmu”.
Perbuatan syirik adalah sesuatu
perbuatan yang sangat di benci oleh Allah S.W.T, Allah S.W.T berfirman dalam surat An-Nisa ayat 48 yang artinya
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala
dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka
sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
Dari ayat diatas
dijelaskan bahwa Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, itu artinya Allah
sangat membenci perbuatan tersebut. Untuk itu jika kita tidak ingin dibenci
oleh Allah jauhilah dari perbuatan yang sangat dibenci Allah tersebut.
Sebagian ulama membagi
makna syirik menjadi makna umum dan makna khusus. Bermakna umum, jika
menyekutukan Allah di dalam peribadahan hamba kepada-Nya (uluhiyyah),
menyekutukan-Nya di dalam perbuatan-Nya (rububiyyah), nama-Nya, dan sifat-Nya (al-asma’
wa ash-shifat).
Akan tetapi, jika
disebutkan secara mutlak, syirik
berarti memalingkan suatu ibadah kepada selain Allah. Dan inilah makna syirik
secara khusus. Sebagaimana tauhid bermakna mengesakan Allah -dalam ibadah- jika
disebut secara mutlak. Karena kesyirikan jenis inilah yang diperangi oleh
Rasulullah semasa hidup beliau. Bahkan, kesyirikan pertama yang terjadi di muka
bumi ini disebabkan oleh penyelewengan dalam beribadah kepada selain Allah yang
telah menimpa kaum Nabi Nuh ‘alaihissalam.
Ketauhidan manusia pada zaman Rasulullah SAW tidaklah sama
dengan ketauhidan manusia di zaman sekarang. Ketauhidan manusia pada zaman
sekarang sudah banyak yang melenceng dari syariat agama islam, kurang mendalami
ilmu agama dan otomatis keimanannya juga lemah. Berbeda dengan zaman Rasulullah
SAW, pada zaman Rasulullah SAW ketauhidan manusia pada saat itu masih asli,
masih bagus, dan bersifat praktikal, sehingga terhindar dari perbuatan-perbuatan
yang menyesatkan. Ketika ada yang kurang jelas bisa ditanyakan lansung kepada
Nabi Muhammad SAW. Lalu bagaimana dengan kita yang hidup pada zaman sekarang,
apakah kita bisa bertanya lansung kepada rasulullah SAW ketika ada masalah. Hal
itu tidak mungkin karena Rasulullah telah wafat , namun kita bisa mengamalkan
sunah rasul dan Al-qur’annul karim sebagai pedoman hidup manusia,
Sebagai contoh pada
gambar dibawah ini
Gambar diatas adalah salah satu bentuk
perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah S.W.T yaitu perbuatan syirik dengan
mendatangi peramal atau dukun. Sewaktu ba’da Isya tanggal 6 oktober ketika aku
sedang mengunjungi pasar malam dalam rangka HUT kota Indramayu yang ke-486 pada
tanggal 7 Oktober di sekitar GOR Singalodra Sindang Indramayu, aku secara tidak
sengaja menemukan dua orang sedang mendatangi peramal untuk meramalkan masa
depan kehidupan dua orang tersebut. Sebenarnya bukan pada kali ini saja aku
menjumpai para pengunjung pasar malam mendatangi peramal seperti gambar diatas,
tetapi setiap tahun jika diadakan pasar malam atau pameran aku sering sekali
melihat peristiwa diatas entah dengan tujuan apa mereka mendatangi para peramal
padahal mereka percaya dan meyakini bahwa Allah adalah penolong mereka, mereka
beragama Islam tetapi perbuatan mereka tidak sesuai dengan apa yang Rasulullah
ajarkan kepada kita, perbuatan mereka tidaklah menunjukan bahwa mereka beragama
Islam karena orang-orang yang memahami betul akan ajaran Islam tidak akan
melakukan perbuatan tersebut karena mereka yakin bahwa “Cukuplah Allah
menjadi penolong bagi kami dan Allah sebaik-baik pelindung”. Jika umat
Islam meyakini lafadz حسبن الله ونعم الوكيل نعم المولى ونعم
النصير"” sudah pasti tidak akan ada lagi yang melakukan perbuatan
seperti yang dilakukan pada gambar diatas karena seseorang yang memahami lafadz
tersebut hanya akan meminta pertolongan kepada Allah semata. Orang yang ada
pada gambar diatas tentunya mereka sudah mengetahui bahwa perbuatan tersebut
sangat dibenci Allah tetapi karena keimanan mereka kurang dan banyaknya bisikan
yang dilakukan oleh Syaithan mereka melakukan perbuatan tersebut. Aku pernah
bertanya kepada salah satu diantara mereka yang pernah melakukan perbuatan
tersebut. Mengapa mereka melakukan perbuatan ini? Apakah mereka sudah
mengetahui bahwa perbuatan ini sangat di benci oleh Allah? Dan untuk apa mereka
melakukannya?. Aku terkejut ketika aku mendengarkan jawaban dari mereka
ternyata mereka sebenarnya sudah mengetahui bahwa ini adalah perbuatan yang
sangat di benci oleh Allah dan mereka melakukan perbuatan ini hanya untuk
menambah keyakinan pada diri mereka bahwa kehidupan mereka ini bagaimana
kedepannya, bagaimana karier di masa yang akan datang & siapa sebenarnya
jodoh mereka. Astaghfirullahal ‘adziim kataku dalam hati, mereka melakukan ini
hanya untuk menambah keyakinan mereka lalu untuk apa mereka meyakini Allah?
Untuk apa mereka mempercayai Allah itu Tuhan mereka sedangkan mereka tidak ada
keyakinan sedikitpun bahwa Allah adalah penolong mereka? Untuk apa Al-Qur’an
& Hadits yang menjadi pegangan setiap umat muslim? Sungguh ini sangat tidak
masuk akal. Padahal para dukun, tukang sihir dan peramal itu hanya mengikutu
ucapan Syaithan sebagaimana yang difirmankan oleh Allah S.W.T dalam surat
Al-baqarah ayat 102 yang artinya: "Dan mereka mengikuti apa[1] yang dibaca oleh
syaitan-syaitan[2] pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa
Sulaiman itu mengerjakan sihir), Padahal Sulaiman tidak kafir (tidak
mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir).
mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua
orang malaikat[3] di negeri Babil Yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak
mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya
Kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka
mempelajari dari kedua Malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat
menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya[4]. dan mereka itu (ahli
sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan
izin Allah. dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat
kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, Sesungguhnya mereka telah meyakini
bahwa Barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, Tiadalah
baginya Keuntungan di akhirat, dan Amat jahatlah perbuatan mereka menjual
dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui."
Dalam ayat tersebut sudah
sangat jelas bahwa ucapan dan perbuatan dari dukun, tukang sihir & peramal
adalah bersumber dari syaithan dan merekapun sudah mengetahui bahwa syaithan
adalah musuh yang nyata bagi manusia sebagaimana Allah berfirman dalam surat
Al-Baqarah ayat 169 yang artinya: "Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari
apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
syaitan; karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu."
dalam surat yang sama ayat 168 Allah berfirman yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam
keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya
syaitan itu musuh yang nyata bagimu."
Dalam surat Faathit ayat 6 Allah juga berfirman yang artinya: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, Maka anggaplah
ia musuh(mu), karena Sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak
golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala."
Dari ketiga surat
diataspun sudah sangat jelas syaitha itu sesungguhnya musuh yang nyata bagi
manusia. Tetapi mengapa masih banyak sekali umat muslim yang berteman dengan
syithan?
Semoga kita semua
yang belum melakukan perbuatan tersebut dijauhkan oleh Allah dari perbuatan
yang sangat di benci oleh Allah & yang terlanjur melakukan perbutan
tersebut semoga mendapatkan hidayah dari Allah untuk bertaubat yang
sebenar-benarnya.أمين.
حسبن الله ونعم الوكيل نعم المولى ونعم النصير
[1] Maksudnya: Kitab-Kitab sihir.
[2] Syaitan-syaitan itu menyebarkan
berita-berita bohong, bahwa Nabi Sulaiman menyimpan lembaran-lembaran sihir
(Ibnu Katsir).
[3] Para mufassirin berlainan Pendapat
tentang yang dimaksud dengan 2 orang Malaikat itu. ada yang berpendapat, mereka
betul-betul Malaikat dan ada pula yang berpendapat orang yang dipandang saleh
seperti Malaikat dan ada pula yang berpendapat dua orang jahat yang pura-pura
saleh seperti malaikat.
[4] Berbacam-macam sihir yang dikerjakan
orang Yahudi, sampai kepada sihir untuk mencerai-beraikan masyarakat seperti
mencerai-beraikan suami isteri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar